BINGKAI JAWA DI SURINAME

Arsip Blog

Green Festival 2011 Digelar di 3 Kota


Green Festival 2011
Green Festival 2011

Green Festival diselenggarakan oleh Green Initiative Forum (GIF), sebuah kemitraan terbuka yang terdiri dari beberapa korporat, yaitu PT Pertamina PERSERO, APP Group, PT Tirta Investama (Danone AQUA), Tupperware Indonesia, Kompas, Metro TV dan PT Jaringan Delta FeMale Indonesia. Di tahun keempat penyelenggaraannya, Green Festival 2011 akan diadakan di tiga kota, yaitu Bandung (24-26 November 2011 di Monumen Juang, Bandung), Jakarta (1- 4 Desember 2011 di Bentara Budaya, Jakarta) dan Surabaya (9-11 Desember 2011 di Grand City Mall, Surabaya).

Di Bandung, Green Festival dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang membuka secara resmi pada hari kedua festival, Jumat, 25 November 2011. Sedangkan di Jakarta pada tanggal 1 Desember 2011 dibuka dengan pelepasan burung Merpati oleh para Pimpinan Perusahaan yang tergabung dalam Green Initiative Forum (GIF) Bpk. Suryopratomo, Direktur Pemberitaan Metro TV, Bpk. Budiman Tanuredja, Wapemred Kompas, Bpk. Malik Sjafei Saleh, CEO PT Jaringan Delta FeMale Indonesia, Bpk. Troy Pantouw, Corporate Communication Director Danone Aqua, Bpk. Timotheus Lesmana Wanadjaja, Head Of Environmental Sustainability and Compliance APP Group, Bpk. Julian Iskandar Muda, Environman Head Pertamina dan Ibu Yanty Melianty Marketing Director Tupperware beserta Ketua Panitia Nugroho F. Yudho. Di hari ke-3 penyelenggaraan Green Festival 2011 Jakarta, tanggal 3 Desember 2011, Bapak Menteri Negara Lingkungan Hidup Prof. Dr. Balthasar Kamuaya, MBA berkenan hadir berkunjung di setiap booth para mitra dan peserta Festival. Saat melakukan siaran di booth FeMale Radio, Bapak Menteri menyampaikan harapannya agar di tahun mendatang lebih banyak mitra yang berpartisipasi. “Acara ini sangat positif, mestinya di tahun depan lebih banyak korporat yang berpartisipasi dalam Green Initiative Forum”, demikian menurut Bapak Menteri Negara Lingkungan Hidup Prof. Dr. Balthasar Kamuaya, MBA

Saat ini Bumi menghadapi permasalahan lingkungan hidup yang cukup pelik. Hal ini berujung pada perubahan pola iklim yang tidak menentu serta kondisi bumi yang semakin panas. Tentunya, langkah penyadaran perlu dibangun sejak awal dan sejak dini agar kelestarian lingkungan hidup dapat terus terjaga, seperti yang diutarakan Ketua Pelaksana Program Green Festival 2011, Nugroho F. Yudho, “Sesuai dengan tema Green Festival tahun ini Gaya Hidupku Untuk Bumi, kampanye ini sekaligus mengajak masyarakat menjadikan kegiatan mengurangi efek pemanasan global sebagai bagian dari gaya hidupnya sehari-hari”.

Pemanasan global terjadi karena terperangkapnya panas matahari di atmosfer bumi yang mengandung sejumlah gas (gas rumah kaca) secara berlebihan. Emisi gas rumah kaca ini terjadi akibat ulah manusia, yang melalui aktivitasnya memompa CO2 ke atmosfer bumi, seperti knalpot mobil dan sepeda motor, melalui peralatan elektronik rumah dan kantor, cerobong pabrik dan industri, dan lain sebagainya.
Green Festival 2011 menampilkan fakta-fakta tentang pemanasan global dan solusi yang disampaikan dengan cara sederhana dan menyenangkan tetapi tetap edukatif sehingga bisa dilakukan oleh masyarakat awam dalam kehidupan sehari-hari. Karena penyelenggaraan tahun ini diadakan di tiga kota, nantinya baik materi maupun cara penyampaiannya akan ditambahkan dengan data dan fakta lokal.

Area pameran berupa tunnel yang dibagi dalam beberapa zona akan mengungkap fakta-fakta penyebab dan akibat dari pemanasan global, yaitu Zona Iklim (Dingin, Polusi dan Panas), Zona Energi, Zona Pohon, Zona Sampah, Zona Transportasi dan Zona Air.
Zona Iklim berisi pengenalan tentang dampak global warming terhadap bumi yang berisi beberapa sub zona lagi : Dingin, Polusi dan Panas. Sub Zona Dingin ingin menggambarkan dampak pemanasan global yang akan memanaskan bumi sehingga meningkatkan ketinggian air laut. Di sub Zona Polusi menceritakan tentang keadaan saat ini di mana kita menghasilkan jejak karbon yang sangat tinggi. Sedangkan sub Zona Panas menceritakan tentang masa depan bumi di mana air akan susah didapat, suhu bumi yang tinggi dan jumlah tanaman yang semakin sedikit.

Zona Energi bercerita mengenai efisiensi energi melalui kebiasaan hidup sehari-hari juga
mengenai masalah gas rumah kaca yang dihasilkan pembakaran bahan bakar fosil untuk penggunaan listrik domestik (ruang keluarga dan dapur). Kemudian memperkenalkan salah

satu solusi untuk mengurangi pembakaran bahan bakar fosil yaitu dengan energi alternatif solar panel.
Di Zona Transportasi antara lain diceritakan betapa emisi dari kendaraan merupakan penyumbang gas rumah kaca paling besar di Indonesia. Juga penyadaran bahwa global warming tidak bisa dihindari, akan tetapi masyarakat diajak lebih bijak dan efisien memanfaatkan dan memilih alat transportasi.
Di Zona Pohon antara lain berisi ajakan kepada masyarakat agar lebih banyak menanam pohon dan menjadikan Replant sebagai bagian gaya hidup. Hutan tanaman industri, konservasi hutan, dan tips tentang penggunaan kertas, akan menjadi bagian dari zona ini.

Zona Energi akan banyak menceritakan tentang efisiensi energi yang bisa diupayakan melalui kebiasaan hidup sehari-hari, masalah gas rumah kaca, pembakaran bahan bakar fosil listrik domestik (ruang keluarga dan dapur). Tak lupa memperkenalkan satu solusi untuk mengurangi pembakaran bahan bakar fosil dengan energi alternatif yaitu solar panel.

Sedangkan Zona Air antara lain menjelaskan bahwa konservasi air akan menjaga kelangsungan makhluk hidup, juga penjelasan tentang kebutuhan manusia akan air bersih.
Dan terakhir Zona Sampah antara lain bercerita tentang betapa besar sampah yang dihasilkan setiap hari, sehungga perlu dilakukan langkah-langkah Reduce-Reuse-Recycle untuk pengendaliannya.
Upaya penyelamatan bumi dari dampak pemanasan global perlu juga dilakukan melalui panggung hiburan dan pameran yang diikuti komunitas lingkungan di setiap kota.

Menutup uraiannya, Nugroho F Yudho mengungkapkan, “Green Festival sangat cocok dan memang selalu ditargetkan bagi semua kalangan terutama keluarga. Karena pengetahuan yang dibagi adalah yang memang untuk dapat dilakukan oleh masing-masing individu dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga”.
Sementara itu dalam kesempatan membuka Green Festival 2011 di Bandung, Jumat lalu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajak pengunjung yang hadir memiliki gaya hidup yg lebih aktif meminimalkan residu sebagai salah satu bentuk kepedulian dan dukungan terhadap penyelamatan bumi. Green Festival 2011 di Bandung lalu menarik lebih dari 12 ribu pengunjung warga Bandung dan sekitarnya, termasuk anak-anak sekolah.

Green Festival 2011 Digelar di 3 Kota

Green Festival 2011 Digelar di 3 Kota

Green Festival 2011 Digelar di 3 Kota

Green Festival 2011 Digelar di 3 Kota

Green Festival 2011 Digelar di 3 Kota



  • Share
  • [i]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...