Djohar Arifin Husin (FOTO ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Pemain sepak bola yang turun di luar kompetisi resmi yang digelar oleh PSSI dilarang memperkuat Timnas Indonesia pada pertandingan internasional.
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin di Jakarta, Kamis mengatakan, sebetulnya PSSI tetap berharap semua pemain terbaik di Indonesia, baik yang turun di kompetisi resmi maupun tidak tetap bisa memperkuat timnas. Hanya saja semuanya terbentur dengan aturan.
"FIFA telah memperingatkan melalui statuta pasal 79. Jika dipaksakan maka kita akan mendapatkan konsekuensinya yaitu sanksi," katanya di sela "Workshop Divisi Utama" di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.
Menurut dia, sesuai dengan pasal 79, yang akan mendapatkan konsekuensi jika tidak turun di kompetisi resmi tidak hanya berlaku bagi pemain Indonesia. Sanksi ini juga berlaku bagi pemain asing yang turun di kompetisi tidak resmi.
Pemain asing yang turun dikompetisi bukan resmi saat ini cukup banyak, diantaranya adalah Safee Sali (anggota timnas Malaysia), Zah Rahan (anggota timnas Nigeria) dan Keith Kayamba Gums, Saints Kitts dan Nevis. Kompetisi resmi yag direstui PSSI adalah Indonesia Premier League (IPL).
"Yang menghancurkan timnas bukan kami (PSSI), tapi mereka yang di luar PSSI," kata Djohar dengan tegas.
Jika benar-benar hal itu terjadi maka hampir 80 persen pemain timnas senior dan U-23 yang ada saat ini dipastikan tidak bisa lagi memperkuat tim Merah Putih pada ajang internasional. Karena hampir semuanya turun dikompetisi di luar PSSI.
Pemain timnas baik senior maupun U-23 saat ini banyak yang turun di kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang dikelola PT Liga Indonesia. Saham PT ini sebetulnya mayoritas milik PSSI, hanya saja saat ini telah dibekukan.
Beberapa pemain andalan timnas yang terancam gagal masuk timnas senior di antaranya Bambang Pamungkas, Firman Utina, M. Nasuha, M. Roby, Hamka Hamzah, M. Ridwan, Ferry Rotinsulu, Cristian Gonzales, M. Ilham dan Ahmad Bustomi.
Sedangkan pemain yang terancam tidak bisa memperkuat timnas U-23 di antaranya adalah Titus Bonai, Patrich Wanggai, Egi Melgiansyah, Diego Michiels, Oktovianus Maniani, Mahardiga Lasut, Hasim Kipuw, Ramdani Lestaluhu dan Andritany Ardhiyasa.
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin di Jakarta, Kamis mengatakan, sebetulnya PSSI tetap berharap semua pemain terbaik di Indonesia, baik yang turun di kompetisi resmi maupun tidak tetap bisa memperkuat timnas. Hanya saja semuanya terbentur dengan aturan.
"FIFA telah memperingatkan melalui statuta pasal 79. Jika dipaksakan maka kita akan mendapatkan konsekuensinya yaitu sanksi," katanya di sela "Workshop Divisi Utama" di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.
Menurut dia, sesuai dengan pasal 79, yang akan mendapatkan konsekuensi jika tidak turun di kompetisi resmi tidak hanya berlaku bagi pemain Indonesia. Sanksi ini juga berlaku bagi pemain asing yang turun di kompetisi tidak resmi.
Pemain asing yang turun dikompetisi bukan resmi saat ini cukup banyak, diantaranya adalah Safee Sali (anggota timnas Malaysia), Zah Rahan (anggota timnas Nigeria) dan Keith Kayamba Gums, Saints Kitts dan Nevis. Kompetisi resmi yag direstui PSSI adalah Indonesia Premier League (IPL).
"Yang menghancurkan timnas bukan kami (PSSI), tapi mereka yang di luar PSSI," kata Djohar dengan tegas.
Jika benar-benar hal itu terjadi maka hampir 80 persen pemain timnas senior dan U-23 yang ada saat ini dipastikan tidak bisa lagi memperkuat tim Merah Putih pada ajang internasional. Karena hampir semuanya turun dikompetisi di luar PSSI.
Pemain timnas baik senior maupun U-23 saat ini banyak yang turun di kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang dikelola PT Liga Indonesia. Saham PT ini sebetulnya mayoritas milik PSSI, hanya saja saat ini telah dibekukan.
Beberapa pemain andalan timnas yang terancam gagal masuk timnas senior di antaranya Bambang Pamungkas, Firman Utina, M. Nasuha, M. Roby, Hamka Hamzah, M. Ridwan, Ferry Rotinsulu, Cristian Gonzales, M. Ilham dan Ahmad Bustomi.
Sedangkan pemain yang terancam tidak bisa memperkuat timnas U-23 di antaranya adalah Titus Bonai, Patrich Wanggai, Egi Melgiansyah, Diego Michiels, Oktovianus Maniani, Mahardiga Lasut, Hasim Kipuw, Ramdani Lestaluhu dan Andritany Ardhiyasa.
Sumber : http://www.antaranews.com/
0 komentar:
Posting Komentar