Rotasi
Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa wajah bulan yang menghadap kebumi selalu sama. Ya bulan tidak berotasi seperti bumi, rotasi bulan adalah bersama-sama dengan revolusi bulan.
“Whaduh Pakdhe apa bedanya rotasi danrevolusi?”
Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi pada poros/sumbunya. Untuk bumi, rotasi ini terjadi pada garis/poros/sumbu utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan). Jadi garis utara-selatan bumi tidak berimpit dengan sumbu rotasi bumi, seperti yang terlihat pada “globe bola dunia” yang digunakan dalam pelajaran ilmu bumi/geografi. [wikipedia]
Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Sedangkan Revolusi Bulan ada dua, yaitu mengelilingi bumi, dan mengelilingi matahari bersama-sama dengan bumi. Secara mudah tergambarkan dalam video seperti dibawah ini :
Wajah bulan yang selalu menghadap ke bumi
Rotasi Bumi memerlukan waktu 24 jam untuk satu kali berputar. Revolusi bumi mengitari matahari memerlukan waktu 365 hari (1 tahun). Sedangkan Rotasi Bulan terlihat memiliki perilaku yang berbeda dengan bumi. Revolusi bulan mengelilingi bumi memerlukan waktu 27.3 hari, demikian juga waktu yang diperlukan untuk rotasinya. Kalau Bumi berotasi, dan juga memiliki gerakan revolusi mengelilingi matahari. Bulan memiliki gerakan revolusi terhadap bumi dan terhadap Matahari.
Dengan demikian, muka (wajah bulan) yang menghadap ke bumi selalu sama.
Bagaimana melihat sisi disebalik wajah bulan ?
Wajah bulan yang tersembunyi.
Karena bulan mengelilingi bumi tetapi laju rotasinya sama dengan laju revolusinya maka muka bulan yang menghadap ke bumi selalu sama. Wajah bulan yang terlihat dibumi selalu sama. Walaupun bumi memiliki kecepatan rotasi 24 jam untuk satu kali putaran, bulan memiliki kecepatan rotasi dan revolusi yang sama yaitu selama 27.3 hari.
Hingga tahun 1959, manusia hanya mampu melihat satu sisi saja. Pada tahun 1959 itu Soviet meluncurkan Luna-3. Pesawat yang mampu mengambil gambar sisi luar dari Bulan.
Tahun 2009 NASA kembali meluncurkan satelit dengan kamera lensa lebar (Wide angle) khusus untuk melihat sisi yang selalu tersembunyi ini. Satelit ini dinamakan Lunar Reconnaissance Orbiter Camera (LROC) Wide Angle Camera (WAC). Dengan satelit ini wajah bulan difoto berulang-ulang sambil mengelilingi bulan dan dibuat mosaic sehingga diketahui banyak sisi luar bulan yang sebelumnya tak terlihat dari bumi.
Wajah bulan dari riset NASA ini baru dirilis bulan Maret 2011 ini, dapat dilihat dibawah ini. Lihat bagian yang relatif mulus dan bagian yang relatif bopeng akibat perbedaan kerak bulan.
Ada yang menarik dari sisi terluar ini. Ya wajahnya ternyata lebih belntong-blentong diperkirakan karena memiliki ketebalan kerak (lapisan dingin padat) yang lebih tebal dan dataran tinggi mendominasi kerak. Sebuah dunia yang berbeda dari apa yang kita lihat dari Bumi. Mengapa kerak disana lebih tebal ? Itu masih banyak diperdebatkan. Salah satu kemungkinan adalah karena gaya centripetal yg mendominasi satu sisi dan mengontrol densitas dari kerak.
“Wah ternyata wajah seindah bulan sudah tidak berlaku lagi ya, Pakdhe ?. Nanti kalau ada yang bilang diwajahmu kulihat bulan … timpuk aja ya, Pakdhe !”“Tapi di China masih ada legenda Puteri Bulan yang cantik, Thole”
Dengan adanya wajah lengkap bulan ini maka riset tentang bulanpun dimulai. Dan tempat turunnya Apollo juga dicari-cari lagi. Barangkali untuk menangkal atau membuktikan pendaratan Apollo 11 di Bulan pada tahun 1969 itu.
Dibawah ini lokasi pendaratan misi Apollo-Apollo mulai Apollo 11 yang dirilis pada terbitan pertama LROC tahun 2009.
Related Links:
- WAC mosaic orthographic view centered at 0° longitude and 0° latitude
- WAC mosaic orthographic view centered at 60° longitude and 0° latitude
- WAC mosaic orthographic view centered at 120° longitude and 0° latitude
- WAC mosaic orthographic view centered at 180° longitude and 0° latitude
- WAC mosaic orthographic view centered at 240° longitude and 0° latitude
- WAC mosaic orthographic view centered at 300° longitude and 0° latitude
0 komentar:
Posting Komentar