BINGKAI JAWA DI SURINAME

Arsip Blog

Turkmenistan, Kekuatan Misterius Dari Asia Tengah




Tidak banyak yang diketahui tentang Turkmenistan sebagai salah satu kekuatan sepakbola di kawasan Asia Tengah. Tidak seperti Uzbekistan atau Kazakhstan yang lebih mencorong, misalnya, Turkmenistan seperti bersembunyi di balik gurun Karakum.

Barangkali jika Agustinus Wibowo tidak mengembara di negara-negara Asia Tengah dan menuliskan pengalamannya dalam buku Garis Batas, selubung Turkmenistan kian tebal bagi masyarakat Indonesia. Di bagian akhir bukunya, Agustinus menggambarkan Turkmenistan sebagai negara utopis sesuai cita-cita pendirinya, Saparmurat Niyazov.


Cita-cita negara utopis yang memiliki ciri kepemimpinan diktator seperti itu membuat negara memiliki kekuasaan penuh dalam mengatur kehidupan sosial warga negaranya. Kebebasan mengakses informasi sangat dibatasi, termasuk kepemilikan jaringan internet sehingga dunia internasional tidak banyak mengetahui isi perut negara Asia Tengah itu. Di dunia sepakbola, mungkin hanya pelatih Rubin Kazan, Kurban Berdyev, yang dapat diandalkan menjadi duta besar lapangan hijau dari Turkmenistan.


Misteri seperti itu pula yang harus dihadapi Indonesia untuk melalui babak kualifikasi Piala Dunia 2014. Tidak persis sebuah misteri karena kalau Indonesia jeli, kekuatan Turkmenistan sudah terpantau ketika kedua negara bertemu pada babak kualifikasi Olimpiade beberapa bulan lalu di Palembang dan Ashgabat. Dalam dua pertemuan, Indonesia dipaksa menelan kekalahan 3-1 dan 1-0.

Memantau riwayat penampilan Turkmenistan hingga kualifikasi AFC Challenge Cup 2012, pasukan Yazguly Hojageldiyev ini kerap memainkan formasi 3-5-2. Hojageldiyev baru berusia 33 tahun dan hampir saja menorehkan rekor sebagai pelatih termuda yang mengantarkan Turkmenistan ke Piala Asia awal tahun ini.

Di lini belakang, mereka memiliki bek senior Gochguly Guchgulyev yang bermain untuk Bunyodkor di liga Uzbekistan. Bek lain yang diandalkan mendampingi Guhgulyev adalah kapten tim saat Asian Games lalu, Maksim Belyh.

Di lini tengah, Turkmenistan mengandalkan kreativitas Arslanmyrat Amanov serta Aleksandar Boliyan. Pada pertandingan melawan Vietnam di Asian Games, Turkmenistan berhasil menang telak 6-2 berkat kecepatan serangan balik mereka melalui sektor sayap, terutama dari kiri melalui Amanov.

Sementara, di sektor penyerang mereka memiliki Berdy Shamuradov, topskor liga Turkmenistan enam kali. Menariknya, rekor tersebut tidak menjamin posisi Shamuradov sebagai pemain inti karena pelatih Hojageldiyev lebih menyukai penampilan Mammedaly Karadanov.

Pemain lain yang dimiliki Turkmenistan adalah gelandang Amir Gurbani serta pemain 19 tahun Ruslan Mingazov yang bermain untuk klub Latvia, Skonto Riga. Sayangnya, Hojageldiyev belum mau memberikan kesempatan masuk skuad timnas bagi Vahyt Orazsakhedov, pemain depan Rubin Kazan berusia 19 tahun.

Secara tradisional skuad timnas Turkmenistan didominasi klub langganan juara liga, MTTU Ashgabat. Namun, fans berharap timnas juga menyertakan para pemain yang berkiprah di luar negeri untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia ini.

Seakan tak mau mengecewakan publiknya, Hojageldiyev, eks pelatih MTTU, mengabulkan keinginan itu. Mingazov masuk tim. Begitu pula dengan gelandang Vyacheslav Krendelev yang bermain di liga Rusia bersama FK Luch-Energia Vladivostok; Vladimir Bayramov dari klub Kazakhstan, Kairat; serta pemain depan klub Uzbekistan Nasaf, Artur Gevorgyan.

Ketika bersiap mengikuti kualifikasi AFC Challenge Cup 2012, Hojageldiyev memboyong tim melakukan pemusatan latihan di Anatalya, Turki, Maret lalu. Kini, untuk menghadapi Indonesia, Turkmenistan memilih Belarusia sebagai kamp berlatih.

Di sana, Turkmenistan menggelar sejumlah laga ujicoba. Mereka dikalahkan Belarusia U-21 dan FC Torpedo-BelAZ Zhodino dengan skor identik 1-0. Pada laga ujicoba terakhir, Turkmenistan kembali dikalahkan klub setempat, FC Naftan, 2-1. Meski mengalami kekalahan beruntun, kekuatan Turkmenistan tidak boleh dipandang remeh karena mereka sudah bertanding tiga kali. Artinya, kondisi fisik mereka lebih siap bertanding jika dibandingkan Indonesia yang mayoritas para pemainnya sedang libur kompetisi.

Turkmenistan tidak asing dengan gaya permainan negara-negara Asia Tenggara yang mengandalkan kelincahan dan kecepatan. Di Asian Games tahun lalu, mereka menghadapi Vietnam dan Thailand. Berhasil menggilas Vietnam 6-2, Turkmenistan mampu menyulitkan Thailand di babak 16 besar sebelum kalah lewat gol tunggal Kirati Keawsombut melalui perpanjangan waktu.

Setelah itu, Turkmenistan, yang diperkuat beberapa pemain skuad Asian Games serta kualifikasi Olimpiade, mengikuti kualifikasi AFC Challenge Cup di Kuala Lumpur, Malaysia. Di sana, Turkmenistan berhasil melaju ke putaran final tahun depan dengan rekor tak terkalahkan. Pakistan dan Cina Taipei mampu dikalahkan 3-0 dan 2-0, sementara pada laga terakhir yang sudah tidak menentukan, tim cadangan Turkmenistan bermain imbang 1-1 melawan India.

Gambaran kekuatan inti Turkmenistan bisa dipantau dari partisipasi mereka di ajang tersebut karena mereka menurunkan skuad senior. AFC Challenge Cup memiliki nilai prestise tersendiri karena melalui ajang ini mereka berpeluang tampil di Piala Asia. Turkmenistan hanya kalah dari Korea Utara melalui adu penalti di final turnamen yang sama tahun lalu sehingga gagal tampil di Piala Asia 2011 Qatar.

Tidak berarti kekuatan Turkmenistan jauh melebihi anak-anak Merah Putih. Usai menyingkirkan Indonesia dari kualifikasi Olimpiade, Turkmenistan malah dipukul Suriah 4-0 di kandang sendiri. Padahal, pada laga pertama mereka berhasil memetik hasil imbang 2-2.

Turkmenistan juga tidak memiliki tradisi sepakbola yang mengakar, setidaknya jika membandingkan dengan dua negara tetangganya, Uzbekistan dan Kazakhstan.

Namun, tetap saja, laga menghadapi Turkmenistan adalah ujian berat bagi Indonesia. Apalagi persiapan mendadak tim Merah-Putih usai melakukan pergantian pelatih pekan lalu.



Sumber :
http://www.goal.com/id-ID/news/1571/fokus/2011/07/21/2583549/fokus-turkmenistan-kekuatan-misterius-dari-asia-tengah
  • Share
  • [i]

1 komentar:

GREEN WORLD GLOBAL mengatakan...

Makasih buat infonya

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...