Jakarta ( Berita ) : Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Cape Town, Ny. Sugie Harijadi, meresmikan pembukaan “Indonesia’s Heritage Corner” yang berada di dalam museum Eastern Cape Muslim Heritage Museum di kota Port Elizabeth, provinsi Eastern Cape.
“Dinamakan ‘Indonesia’s Heritage Corner’, karena keberadaannya yang berada di dalam museum sehingga merupakan bagian dari museum yang dibangun bersebelahan dengan Masjid Sabireen,” kata Konjen RI di cape Town, Afrika Selatan, Ny. Sugie Harijadi ketika menjelaskan melalui surat elektronik yang diterima LKBN ANTARA di Jakarta, Kamis [28/04].
Menurut Ny Sugie, pembukaan Eastern Cape Muslim Heritage Museum di kota Port Elizabeth, provinsi Eastern Cape dan Indonesia’s Heritage Corner yang ada di dalam museum tersebut, merupakan hasil kerjasama antara KJRI di Cape Town dengan ECMCS.
Indonesia’s Heritage Corner tersebut merupakan pilot project KJRI di Cape Town, yang akan diikuti dengan pembentukan beberapa Indonesia’s Heritage Corner/Centre di tempat lain. Pembentukan Indonesia’s Heritage Corner/Centre merupakan salah satu target kerja yang harus dicapai oleh KJRI di Cape Town dalam periode 2010-2013.
“Tujuan pembentukan ‘Indonesia’s Heritage Corner’ ini selain untuk mempromosikan Indonesia dari sudut seni budaya dan ekonomi, juga untuk meluruskan sejarah hubungan Indonesia dengan Afrika Selatan yang terbangun sejak abad ke-17 (1694) melalui kehadiran Syekh Yusuf Al-Makasari Al-Bantani yang dibuang oleh Belanda ke Tanjung Harapan (Cape Town),” kata mantan Direktur Protokol Departemen Luar Negeri ini yang meski jauh dari tanah air masih tetap mengutamakan bangsa dan negara.
Dalam sejarahnya, tambahnya, dibuangnya Syekh Yusuf Al-Makasari Al-Bantani oleh Belanda karena perlawanannya yang gigih terhadap penjajahan Belanda serta untuk membantu komunitas keturunan Indonesia di Afrika Selatan yang dikenal sebagai Komunitas Cape Malay dalam menelusuri akar nenek moyang mereka.
Menurut Ny Sugie, kepada para pengunjung yang datang memasuki museum langsung disapa oleh suatu divider yang berdiri tegak dalam bentuk huruf N bertuliskan Indonesia’s Heritage Corner yang diapit oleh bendera kebangsaan Indonesia (kanan) dan Afrika Selatan (kiri).
Sementara pada bagian tengah divider, tambahnya, terpampang foto Syekh Yusuf Al-Makasari Al-Bantani, orang Indonesia yang sangat dihormati dan diakui sebagai Pahlawan Nasional Afrika Selatan, lengkap dengan sejarah beliau, dari lahir hingga wafat dan dimakamkan di Kramat Macasar Cape Town.
“Dari informasi ini, diharapkan para komunitas Cape Malay menjadi paham bahwa akar nenek moyang mereka yang datang dari Indonesia, dan bukan dari Malaysia sebagaimana yang selama ini mereka dengar, karena kata `Malay? selalu diasosiasikan dengan Malaysia,” kat Ny Sugie.
Sedangkan di bagian ujung divider memuat informasi tentang Kota Jakarta yang dahulu dikenal sebagai Batavia yang menjadi pusat VOC dalam mengendalikan jajahannya di East Indies (sekarang Indonesia), termasuk dalam mengendalikan Tanjung Harapan (sekarang Cape Town). Melalui informasi ini, diharapkan para pengunjung mendapat pemahaman sejarah tentang kehadiran Indonesia di Afrika Selatan.
Terakhir di bagian belakang divider diisi dengan informasi tentang Wali Songo lengkap dengan foto mereka serta foto dari beberapa masjid terkenal yang ada di seluruh Nusantara. Ketika memasuki Indonesia?s Heritage Corner pengunjung museum akan melihat dari dekat Kitab Suci Al-Qur?an, disertai terjemahan dalam Bahasa Indonesia yang didisplay dalam kaca.
Selain itu, di sini juga dilengkapi dengan beberapa buku tentang Indonesia (dalam Bahasa Inggris) termasuk buku Kamus Inggris ? Indonesia dan sebaliknya, serta beberapa kerajinan Indonesia dalam bentuk kaligrafi, dan tidak ketinggalan display dalam kaca berupa Kapal Phinisi yang merupakan kebanggaan orang Bugis/Makasar yang merupakan asal usul Syekh Yusuf. (ant )
0 komentar:
Posting Komentar