BINGKAI JAWA DI SURINAME

Arsip Blog

Kalimat Terlarang di Pesta Pernikahan


Jangan merusak kebahagiaan sang mempelai (c) reception-wedding

Pada hari yang berbahagia ini, jangan sampai Anda salah bicara hingga menyinggung hati dan privacy sang pengantin!

Pernikahan selalu menjadi hari yang membahagiakan bagi sang pengantin. Bahkan sebelum hari itu datang, binar kebahagiaan selalu menyelimuti sang calon pengantin. Anda yang berada di dekat calon pengantin atau hadir dalam acara pernikahan, tentu akan mendapat cipratan kebahagiaan, apalagi jika sang mempelai adalah keluarga atau sahabat dekat Anda. Hanya saja, perhatikan kata-kata, kalimat, dan pertanyaan yang akan Anda lontarkan pada pengantin/calon pengantin. Salah sedikit, Anda bisa menghancurkan kebahagiaan mereka.

Sebenarnya beberapa kalimat terlarang ini (sayangnya) justru sering terlontar. Berhati-hatilah mulai sekarang!

1. "Pesta pernikahan ini sangat membosankan."

Hak Anda untuk berpendapat demikian, tetapi sangat tidak pantas bila Anda mengatakan hal itu di depan sang pengantin ataupun siapapun yang hadir pada pesta pernikahan tersebut. Orang yang menikah pasti sudah mengeluarkan banyak biaya dan sudah memberikan yang terbaik untuk tamu mereka. Ada baiknya bila Anda simpan pendapat tersebut. Sekalipun pesta pernikahan tersebut adalah acara paling membosankan yang pernah Anda hadiri, kunci rapat bibir Anda!

2. Apapun Yang Berkaitan Dengan Bentuk Tubuh/Berat Badan

Berat badan adalah hal yang sensitif, terutama bagi mempelai wanita. Menanyakan berapa berat badan yang turun agar gaun/kebaya pernikahan cukup dipakai bisa menjadi pertanyaan yang menyinggung hati sang mempelai. Terlebih lagi bila Anda terang-terangan meledek, "Duh... bela-belain diet ya biar kebayanya cukup?" atau yang lebih parah lagi mengatakan "Kenapa pakai gaun ini? Badan kamu jadi kelihatan gendut banget loh..." tepat pada hari pernikahan. Thanks for your kindness, then.

3. "Kok kamu mau nikah dengan dia?"

Ada banyak jawaban yang bisa Anda dengar dari pertanyaan ini, tetapi apa yang membuat Anda melontarkan pertanyaan tersebut? Sang mempelai telah menetapkan pilihan untuk hidup bersama pasangannya dengan alasan apapun, sehingga pertanyaan sebenarnya tidak perlu dilontarkan. Mungkin Anda berpikir mereka bukan pasangan yang cocok, tetapi penilaian atau selera sang mempelai tidak harus sama dengan Anda bukan? Hindari pertanyaan itu, apalagi dengan nada yang sinis.

4. "Ngabisin uang berapa banyak nih?"

Jangan tanyakan itu di depan pengantin tepat pada hari H, terlebih lagi jika Anda tidak punya kepentingan apapun terhadap berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk pesta tersebut. Terlebih lagi jika Anda menanyakan, "Pihak kamu ngeluarin berapa? Pihak pasangan kamu ngeluarin berapa?" Jika Anda memang membutuhkan angka rupiah sebagai bayangan/gambaran berapa biaya yang akan Anda keluarkan kelak saat menikah, tanyakan beberapa hari setelah acara, empat mata, dan katakan alasan Anda mengapa bertanya demikian.

5. "Kenapa kamu nggak ngundang ....

...teman-teman kita waktu SMA, teman kamu yang di Balikpapan, mantan bos kamu yang nyebelin itu, kakaknya si..." Ok stop! Siapapun tamu yang diundang oleh kedua mempelai adalah hak mereka. Mereka tentu telah memutuskan siapa yang diundang, siapa yang tidak dengan alasan yang hanya menjadi kepentingan mereka dan keluarga. Mereka tidak akan mengundang secara acak, sehingga Anda tidak perlu menanyakan alasan mereka tidak mengundang seseorang yang menurut Anda seharusnya masuk dalam daftar undangan.

6. Sesuatu Tentang Perceraian

Memberi saran tentang persiapan mental pada mempelai memang diperlukan sebelum hari pernikahan, termasuk kemungkinan adanya pertengkaran dalam rumah tangga. Saat hari H datang, sangat tidak pantas jika Anda membicarakan mengenai pernikahan yang tidak bahagia, kekerasan dalam rumah tangga, bahkan perceraian. Ingat! Pada hari yang berbahagia itu, sang mempelai sedang mempersiapkan jalan menuju pernikahan yang bahagia. Mengatakan, "Semoga ini menjadi pernikahan terakhir kamu," pada mempelai yang pernah mengalami perceraian juga sangat tidak pantas diucapkan sekalipun untuk bahan bercanda.

7. "Kapan rencana kalian untuk punya anak? Berapa banyak?"

It’s none of your business. Salah satu tujuan dari pernikahan memang menghasilkan keturunan, tetapi tidak semua pernikahan bertujuan untuk hal tersebut. Beberapa pasangan pada tahun-tahun terakhir ini menikah karena saling mencintai dan tidak terlalu memikirkan kapan akan memiliki anak atau berapa banyak anak yang ingin mereka miliki. Hal ini menjadi privacy sang pengantin, beri saja komentar mengenai cantiknya mempelai wanita dan betapa menyenangkan pesta mereka, hindari membahas masa depan sang mempelai.


Sumber : http://woman.kapanlagi.com/relationship/love/8913-kalimat-terlarang-di-pesta-pernikahan.html
  • Share
  • [i]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...