Ancaman tak hanya datang dari besaran gempa tapi juga kondisi tanah di sekitar patahan.
Setelah sekian lama, akhirnya terungkap bahwa patahan Lembang yang terletak di sekitar Jawa Barat bagian Selatan berada dalam kondisi aktif. Ia menyimpan potensi gempa yang suatu saat dapat terjadi di kawasan tersebut.
Untuk mengurangi dampak kerusakan akibat terjadinya gempa, para peneliti memandang perlu ada suatu kebijakan yang mengatur kawasan tersebut.
“Penting kebijakan zonanisasi agar mengurangi risiko bencana,” ujar Eko Yulianto, perwakilan Puslit Geoteknologi LIPI sela-sela pemaparan hasil penelitian dalam Workshop Multi Diciplinary Hazard reduction from Earthquake and Volcanoes in Indonesia di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta, Jumat 28 Oktober 2011.
Dari beberapa pengamatan, kawasan sepanjang patahan Lembang ternyata padat pemukiman. Dan konstruksi bangunan rumah di kawasan tersebut juga tidak menyesuaikan dengan kondisi patahan Lembang. “Di sana bangunan hanya batako tumpukan saja, sangat sederhana,” tambahnya.
Namun penerapan hasil sains, dia menambahkan, perlu memperhatikan aspek sosial. Pasca gempa Mentawai, pemerintah membangun pemukiman yang jauh dari laut, namun ternyata para penduduk di sekitar Mentawai tidak mau menempati pemukiman tersebut karena penghidupan para penduduk berkarakter nelayan. Untuk itu hasil penelitian tersebut merekomendasikan agar memperhatikan hal ini.
Eko Yulianto menambahkan, ancaman tak hanya datang dari besaran gempa tapi juga bagaimana kondisi tanah di sekitar kawasan patahan tersebut. “Perlu juga dilihat kondisi tanahnya, apalagi Bandung tanahnya lemah,” sebutnya.
Ini ditemukan setelah melakukan penelitian dengan membuat sebuah paritan tanah di sekitar patahan Lembang. Dari paritan tersebut kemudian terungkap bahwa kawasan Patahan Lembang pernah terjadi gempa sekitar 2.000 tahun dan 500 tahun lalu.
Sayangnya sebagian penduduk di kawasan patahan Lembang tidak mengetahui informasi yang benar. “Kami pernah tanya guru geografi di daerah Kecamatan Lembang, ternyata mereka tidak tahu letak patahan Lembang yang tepat,” ujar Eko, yang mengaku terhenyak melihat jawaban masyarakat sekitar.
Sampai saat ini para peneliti masih melakukan pendalaman terhadap penemuan ini sampai nantinya ditemukan hal yang lebih lanjut. Patahan Lembang membujur sepanjang 22 Km di sepanjang Jawa Barat bagian selatan. Panjang ini juga menyimpan potensi gempa. “Semakin panjang sesar, semakin besar kekuatannya,” kata Eko.
Meski sudah ditemukan hal baru soal patahan ini, pihaknya mengaku tidak bisa meneruskan hal ini sendirian ke masyarakat. Pihaknya akan merangkul pemerintah daerah. “Kita akan rangkul Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” tutupnya.
Sumber :http://nasional.vivanews.com/news/read/259606-patahan-lembang-aktif--gempa-bandung-mengacam
0 komentar:
Posting Komentar