Jangan pernah sepelekan handphone yang sudah tidak terpakai, entah karena lcdnya remuk, atau karena keypadnya ngadat. Karena di tangan Kirom 40 tahun, bangkai hp itu bisa dipreteli menjadi sekitar selusin bagian. Kasingnya akan dikelompokkan sebagai plastik bekas, laku sampai 2000 sekilonya. Lcdnya bisa dijual untuk kanibal atau dicocok padukan dengan hp merk lain.
“Dan yang paling penting adalah, konektornya, entah di keypad atau lcdnya mengandung bahan baku emas walau Cuma 1 gram saja dalam 10 hp,” tuturnya. Dia sudah mengumpulkan bangkai hp selama setahun. Awalnya Cuma untuk dicari plastik dan aluminiumnya saja.
Sampai suatu ketika ketika membakar bagian konektornya dia mendapati dari bekas abu bakaran itu ada gumpalan emasnya. Dia iseng bertanya ke pengepul hp dan dibenarkan dalam aneka macam konektor itu memang ada emasnya.
Selama ini dalam prosesor terutama dari Pentium II Mmx, bagian memory komputer memang ada emasnya. Tapi harus melewati proses yang panjang. Menurut juragan Kirom semua prosesor dan memory itu harus digoreng selama 3 hari, setelah bagian tembaga, ebonit dan boardnya jadi abu barulah emasnya bisa di pijar.
“Dalam konektor hp tidak terdapat bagian kerasnya, hanya mika halus dan sedikit aluminium tipis jadi tidak perlu digoreng tiga hari tiga malam,” ucap Kirom.
Cukup direndam dalam larutan air keras, soda api dan beberapa zat kimia keras lainnya maka mika itu akan larut bersama kandungan emas didalamnya. Cuma harus hati hati karena campuran beberapa bahan kimia itu dalam takaran yang tidak benar akan bisa berakibat timbulnya ledakan mirip granat tangan.
Kirom mendapatkan cairan itu dari juragannya yang bermukim di Lumajang. Dia seorang pendulang emas beneran yang biasa berkeliling ke berbagai tempat terutama sungai sekitar tempat pengolahan emas di Celuk yang memang sentra perajin emas di Bali.
Setelah direndam selama sehari semalam, maka konektor hp itupun akan berubah menjadi seperti jelaga legam dan lembut. Kemudian dilanjutkan dengan proses pijer.
Pendulang emas juga kirom melakukannya dengan alat sederhana, yakni alat seperti las karbit tapi bahan bakarnya adalah bensin. Dengan pompa yang digerakkan kaki, gas bensen dialirkan ke alat kemudian api yang membiru itu diarahkan ke gumpalan emas yang masih hitam.
“Proses pemijeran harus hati hati, karena kalau pekat apinya sampai emasnya juga akan larut jadi gas bukan Cuma tembaga dan mikanya,” ungkap Kirom lagi. Proses pemisahan emas dari tembaga berlangsung selama satu jam barulah didapatkan emas murni.
Perlu sekitar 1 kilo konektor aneka macam untuk mendapatkan 1 gram emas. Harganyapun lumayan di tingkat pedagang dan tukang emas dihargai sekitar Rp 300.000. Padahal modalnya tak sampai Rp 30.000 sudah termasuk bahan kimia dan waktu untuk memprosesnya.
Selain konektor lcd dan aneka macam konektor lainnya, yang juga ada kandungan emasnya adalah kartu hp dari berbagai provider.
“Jadi perlu mengumpulkan sekarung kartu hp untuk mendapatkan 1 gram emas,” tambahnya. Kirom biasanya berkeliling sampai ke Klungkung yang jaraknya 80 km dari kediamannya di Denpasar. Kadang dia juga pulang kampung ke Jember untuk mendapatkan bangkai hp.
Maka jangan sepelekan bangkai hp, sekilas seperti sampah tapi ditangan Kirom dia bisa menjadi emas beneran dengan sedikit usaha dan akal sehat tentunya.
0 komentar:
Posting Komentar