BINGKAI JAWA DI SURINAME

Arsip Blog

Ayo Makan Tempe !


Ayo makan Tempe agar kita semua bisa sehat. Seringkah Anda makan tempe? Mengonsumsi makanan tinggi isoflavon kedelai seperti tempe, tahu, dan susu ternyata bermanfaat bagi tubuh untuk terlindung dari radikal bebas. Mencapai usia menopause, secara otomatis kelainan pembuluh darah terdalam (endotel) akan timbul. Lapisan darah semakin rusak hinggga muncul plak. Saat plak menumpuk di bagian tubuh yang rentan seperti jantung, maka akan muncul penyakit kardiovaskuler.

Menopause juga menyebabkan stres oksidatif lebih tinggi atau yang biasa disebut radikal bebas. Radikal bebas merupakan awal kerusakan pembuluh darah. “Cara paling efektif ialah membentengi tubuh dengan isoflavon yang terkandung dalam tempe, tahu, dan susu yang bersifat maintaining atau antioksidan, begitu juga dengan vitamin E dan C,” jelas Dr dr Pusparini SpPK ketika ditemui okezone di FKUI, Salemba, Jakarta, Rabu (3/8/2011). Tempe Oke gitu loh… AYO DONK Makan TEMPE !

Lantas, apakah minuman kacang kedelai juga memiliki manfaat yang sama?

“Minuman soya, tergantung dari proses pembuatannya, ada yang kental dan lebih banyak air. Ditambah lagi, masyarakat belum terbiasa mengonsumsi minuman semacam itu. Kalaupun bermaksud mengonsumsi rutin, kalau bisa minumnya diperbanyak,” tutupnya.

Tempe & Tahu Lindungi Tubuh dari Penyakit Kardiovaskular
ANGKA kejadian penyakit kardiovaskular di Jepang dan negara Asia lainnya terbilang rendah dibandingkan negara Barat. Isoflavon ditengarai menjadi penolongnya. Kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung isoflavon kedelai lebih tinggi pada wanita Asia dibandingkan wanita di negara Barat. Isoflavon kedelai merupakan salah satu sumber fitoestrogen yang diduga dapat berperan memerbaiki fungsi endotel (lapisan darah terdalam).

Lantas, bagaimana memenuhi asupan isoflavon kedelai tersebut? 
“Untuk ukuran rumah tangga, ada baiknya kita mengonsumsi 2 potong tempe ukuran sedang atau 1,5 potong tahu agar mencapai angka kebutuhan gizi 100 gram per hari. Tapi, ukuran tersebut untuk tempe dan tahu yang masih mentah, di mana kadar isoflavonnya masih sangat tinggi,” jelas Dr dr Pusparini SpPK pada sidang disertasi di FKUI, Salemba, Jakarta, Rabu (3/8/2011).

Dr Pusparini yakin, tidak banyak orang mau mengonsumsi tahu dan tempe mentah. Menurutnya, pengolahan dengan dikukus merupakan cara terbaik. “Kalau mau, kita bisa mengkukusnya terlebih dulu. Tahu dan tempe kukus gizinya masih lebih baik,” imbuhnya.

Tidak masalah bila Anda lebih suka pengolahan dengan cara digoreng. Namun Dr Pusparini menyarankan, tambahkan porsi tahu dan tempe goreng yang Anda asup agar kebutuhan gizi tubuh bisa terpenuhi. “Tahu dan tempe yang digoreng, isoflavonnya telah berkurang maka sebaiknya ditambahkan lagi porsinya,” sarannya.
Meski berasal dari bahan yang sama, Dr Pusparini tidak merekomendasikan konsumsi tauco. “Berbeda dengan tahu dan tempe, isoflavon pada tauco sangat rendah, bahkan bisa dibilang rusak karena sudah melalui proses fermentasi,” tutupnya.

Berkat Tempe, Wanita Indonesia 2 Tahun Tunda Menopause

TEMPE merupakan salah satu makanan murah. Meski begitu, penganan yang terbuat dari kedelai ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama untuk wanita. Apa pasal? Jika selama ini Anda masih memandang sebelah mata olahan berbasis tempe, Anda harus berpikir ulang. Sebab kandungan isoflavon kedelai dalam tempe dapat memperlambat masa menopause.

“Berdasarkan penelitian, rata-rata wanita Indonesia mengalami menopause pada usia 52 tahun, sedangkan jurnal internasional mencatat angka 50 tahun. Mungkin disebabkan orang Indonesia gemar makan tempe yang kita ketahui mengandung isoflavon kedelai. Namun hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, apakah benar menopause yang lebih lambat disebabkan isoflavon,” kata Dr dr Pusparini SpPK seusai menyelesaikan disertasinya di FKUI, Jakarta, Rabu (3/8/2011).

Isoflavon, sambung Pusparini, bermanfaat menggantikan kadar estrogen yang hilang saat wanita mencapai usia menopause. Sehingga rutin mengonsumsi isoflavon yang terkandung dalam kedelai sama saja dengan menjaga kadar estrogen tersebut.

“Saat menopause, estrogen kita rendah sementara reseptor masih ada, maka isoflavon bisa menggantikan estrogen tersebut. Hanya saja, bagi wanita yang telah menopause lebih dari 10 tahun, sudah dipastikan reseptornya telah mati sehingga mengonsumsi isoflavon pun belum tentu berguna. Paling baik, isoflavon banyak dikonsumsi oleh wanita menopause di bawah lima tahun di mana reseptor yang dimilikinya masih sangat bagus,” tutupnya.

Gimana manfaat tempenya ? 
tempe made in Indonesia … so jangan ragukan tinggalan nenek moyang kita ini yang telah diakui dunia. AYO MAKAN TEMPE…..!! Eh iya masukan aja buat pemerintah agar memerhatikan petani Kedelai… kasihan kalah sama kedelai Import… kalau bisa swasembada kedelai sendiri donk disubsidi kek… AYO MAKAN TEMPE !



Sumber : http://jamumanjur.com/tip-dan-trik/ayo-makan-tempe
  • Share
  • [i]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...