BINGKAI JAWA DI SURINAME

Arsip Blog

Sejarah Kota Makassar


KOTA MAKASSAR


Kota Makassar (Makassar:kadang-kadang dieja Macassar, Mangkasar; dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang) adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kotamadya ini adalah kota terbesar pada 5°8′S 119°25′E / 5.133°LS 119.417°BT / -5.133; 119.417Koordinat: 5°8′S 119°25′E / 5.133°LS 119.417°BT / -5.133; 119.417, di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar. Makassar dikenal mempunyai Pantai Losari yang indah.[rujukan?]


Makassar berbatasan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.


Kota ini tergolong besar dengan berbagai suku bangsa yang tinggal di kota ini. Di kota ini ada suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Kue Tori', Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.


Makassar memiliki wilayah seluas 128,18 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,25 juta jiwa.
Quote:
Quote:

SEJARAH


Sejak abad ke-16, Makassar merupakan pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur dan kemudian menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan disana dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.
Masjid di Makassar (1910-1934)


Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo).


Kepentingan Makassar menurun seiring semakin kuatnya Belanda di wilayah tersebut dan semakin mampunya mereka menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah seperi keinginan mereka. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam kembar Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan Negaranya melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo (Makassar)terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani perjanjian Bungayya. Sebenarnya jejak kehadiran Makassar sudah dapat dilihat di dalam kitab Nagara kartagama yang di tulis oleh Empu Prapanca pada abad ke-14.
Quote:
Quote:

PENDUDUK



Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar, sisanya berasal dari suku Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Tionghoa, Jawa dan sebagainya.
Quote:
Quote:

PEMERINTAHAN


Kota Makassar dibagi menjadi 14 kecamatan, 143 kelurahan, 885 RW dan 4446 RT.
Quote:
Quote:

WALIKOTA

Hindia-Belanda
* J.E. Dambrink (1918-1927)
* J.H. de Groot (1927-1931)
* G.H.J. Beikenkamp (1931-1932)
* F.C. van Lier (1932-1933)
* Ch.H. ter Laag (1933-1934)
* J. Leewis (1934-1936)
* H.F. Brune (1936-1942)


Jepang
* Yamasaki (1942-1945)


NICA
* H.F. Brune (1945)
* D.M. van Swieten (1945-1946)


RIS
* J.M. Qaimuddin (1950-1951)
* J. Mewengkang (1951)


RI
* Sampara Daeng Lili (1951-1952)
* Achmad Dara Syachruddin (1952-1957)
* Mohammad Junus Daeng Mile (1957-1959)
* Latif Daeng Massikki (1959-1962)
* H. Arupala (1962-1965)
* Kol. H. Muhammad Daeng Patompo (1962-1976)
* Kol. Abustam (1976-1982)
* Kol. Jancy Raib (1982-1988)
* Kol. Suwahyo (1988-1993)
* H.A. Malik B. Masry, SE, MSi (1994-1999)
* Drs. H.B. Amiruddin Maula, SH, MSi (1999-2004)
* Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (2004-2008)
* Ir. H. Andi Herry Iskandar, MSi (2008-2009)
* Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (2008-2013)




Quote:
Quote:

GUBERNUR
*A.A. Rivai (1960-1966)
*Achmad Lamo (1966-1978)
*Andi Odang (1978-1983)
*Achmad Amiruddin (1983-1993)
*Zainal Basri Palaguna (1993-2003)
*HM Amin Sjam (2003-2007)
*Ahmad Tanribali Lamo 2008
*Syahrul Yasin Limpo (2008-sekarang)
Quote:
Quote:

TRANSPORTASI

Laut



Litografi pelabuhan Makassar (1883-1889)


Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar Di Makassar, Soekarno-Hatta menjadi nama pelabuhan, khususnya pelabuhan untuk kapal penumpang dan terminal penumpang. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV)


Di area pelabuhan penumpang ini terdapat Masjid Babussalam. Mesjid ini diresmikan Presiden Megawati, berbarengan dengan peresmian Terminal Petikemas Makassar, pada 21 Juli 2001. Sementara di kawasan ujung utara pelabuhan, atau ujung jalan Nusantara, terdapat awal Jalan Tol Reformasi (tol lingkar Makassar) yang menghubungkan kawasan pelabuhan dengan pusat kota. Jalan tol yang hanya sepanjang 3,1 km ini dikelola oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk. Perusahaan milik Bosowa Group ini juga jadi pengelola jalan tol Bintaro-Bumi Serpong Damai (Jakarta/Tangerang)

  • Share
  • [i]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...