BINGKAI JAWA DI SURINAME

Arsip Blog

Gustaaf Willem van Imhoff

Gustaaf  Willem, Baron van Imhoff (8 Agustus 1705 – 1 November 1750)

GW Baron van Imhoff
Nama ini termasuk amat lekat di benak para pemerhati sejarah kolonial. Baron van Imhoff dikenal dengan reputasinya saat menjadi gubernur Ceylon ( = Srilanka) dan Dutch East Indies untuk Dutch East India Company (sebutan Inggris untuk kompeni Belanda aliasVOCVereenigde Oostindische Compagnie).
Van Imhoff lahir di wilayah East Frisia. Ayahnya, Wilhelm Heinrich Freiherr von Imhoff berasal dari kota Leer di baratlaut Jerman. Freiherr dalam bahasa Jerman kurang lebih sama artinya dengan Baron dalam bahasa Inggris.
Van Imhoff muda pada usia 20-tahun telah bergabung dalam Dutch East India Company yang berkedudukan di Batavia. Setelah memperoleh promosi beberapa kali, van Imhoff dipercaya menjabat sebagai Gubernur Kolonial di Ceylon atau Sri Lanka, 23 July 1736.
Pada 12 Maret 1740 kedudukan Gubernur Ceylon yang dijabat van Imhoff harus diserahkan kepada Willem Mauritiz Bruininck. Sementara itu van Imhoff sendiri dikembalikan ke Batavia. Saat kembali ke Batavia itulah, van Imhoff mendapati situasi konflik memanas antara Gubernur Jendral Adriaan Valckenier dan komunitas Cina di seputar Batavia.
Van Imhoff menyatakan ketidaksetujuan dengan politik represif yang dijalankan Valckenier terhadap komunitas Cina Betawi sehingga van Imhoff ditangkap dan dikirim pulang ke Netherlands.
Memang sudah nasib baik van Imhoff, para penguasa VOC yang dikenal dengan sebutan Lords Seventeenjustru mengirim van Imhoff kembali ke Batavia dengan surat perintah baru, sebagai Governor-General of the Dutch East Indies.
May 1743, van Imhoff memulai jabatannya di Batavia. Dalam masa jabatannya inilah van Imhoff menorehkan sejarah yang tetap hidup hingga sekarang, dua hal yang terpenting adalah :
  1. Membangun Kantor Pos pertama di wilayah Dutch East Indies, tepatnya di kota Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746.
  2. Van Imhoff menyatukan perkampungan (sembilan perdikan) yang ada di “wilayah Pakuan” dan wilayah Istana Peristirahatan Gubernur dalam satu kesatuan administratif yang diberinya nama Buitenzorg, yang berarti “beyond care” atau “outside care”. Penyatuan sembilan perdikan dan Istana Peristirahatan Gubernur Jendral dalam satu wilayah itu terjadi pada tahun 1746. Nama Buitenzorg resmi dipakai sejak saat itu. Meski demikian, dalam sebuah catatan administratif resmi bertanggal 7 April 1752 (sepeninggal van Imhoff– 1750), muncul nama Bogor yang menunjuk kepada wilayah Buitenzorg di luar istana.
Di samping itu, van Imhoff juga membangun sekolah berbahasa Latin di Batavia, mendirikan suratkabar, rumah sakit. Dan dalam masa kekuasaanya berhasil menekan perdagangan candu yang marak berlangsung di bandar Batavia.
Setuju atau tidak, nama van Imhoff selalu dikenang sebagai pendiri kota Buitenzorg alias Bogor.
  • Share
  • [i]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...