BINGKAI JAWA DI SURINAME

Arsip Blog

Indonesia Laris di Festival Paskah di Macassar, Afrika Selatan


Hermawan Kertajaya dalam wawancara di Radio VOC, Capetown Afrika Selatan


Laporan Khusus Hermawan Kartajaya dari Capetown
MASIH dalam rangka Festival Paskah oleh Masyarakat Cape Malays di Capetown, kemarin malam (11 April), saya diwawancarai Radio VOC ( Voice of Capetown).

Seperti sudah saya laporkan di Kompas.com sebelumnya, bahwa Festival Tahunan di hari-hari Paskah ini diselenggarakan  masyarakat Muslim di Macassar, Western Cape, untuk memperingati almarhum Syekh Yusuf, Pahlawan Nasional Indonesia yang  dianggap Bapak Islam di Afsel. Tentu saja, saya didampingi Konjen RI di Capetown Andradjati.

Selain itu, Imam Masjid Nurul Latief  di Macassar yang lokasinya berdampingan dengan Kramat (kuburan) Syekh Yusuf, yaitu Adam Philander juga ikut terlibat dalam Radio Talkshow selama satu jam itu. VOC selama berlangsungnya Festival,dari hari Kamis sampai Minggu malam nanti, memarkir Studio Mobile Caravan pas didepan panggung utama.

Dalam wawancara tersebut,pembicaraan di fokuskan pada hubungan Indonesia dan Afrika Selatan pada umumnya dan antara masyarakat Cape Malays dan Muslim Indonesia khususnya.

Saya sendiri mengatakan bahwa hubungan ini mempunyai tiga tahapan. Di masa lalu, Syekh Yusuf yang datang dari Makassar  mengajarkan agama Islam di Western Cape dan sekarang dianggap sebagai Bapak Islam Afsel adalah JEMBATAN SPIRITUAL ( Spiritual Bridge )

Setelah tiga ratus tahun lebih, Islam berkembang di Afsel, maka masyarakat Cape Malays pada saat ini telah menganggap masyarakat Indonesia sebagai saudara sendiri. Karena itu,sudah terjalin JEMBATAN PERSAUDARAAN (BROTHERHOOD BRIDGE ) di antara kedua masyarakat.

Saya menyaksikan sendiri di Festival ini, ribuan orang Cape Malays yang datang dari mana-mana dan memasang tenda disitu,selalu menyapa orang-orang Indonesia sebagai "Brothers and Sisters" Nah,saya kemudian mengatakan bahwa di masa yang akan datang harus dibangun Jembatan ketiga yaitu JEMBATAN BISNIS ( Business Bridge ).

Konjen RI Andradjati bahkan kemudian mengatakan, "Hubungan G2G (Goverment to Government) kita sudah sangat kuat, begitu juga dengan P2P (People to People ). Rugi sekali kalau tidak dilanjutkan dengan B2B (Business to Business)."

Sedang Imam Adam Philander menambahkan bahwa misi Syekh Yusuf lebih dari 300 tahun yang lalu itu kurang maknanya kalau tidak dilanjutkan dengan hubungan dagang. Saya sendiri lantas mengemukakan follow up yang praktis,supaya bisa langsung jalan.

Saya siap menfasilitasi MLM Indonesia ke masyarakat Cape Malays di Capetown. Dengan demikian akan terjadi situasi win-win. Produk produk Indonesia seperti makanan, vitamin bahkan baju muslim dan lain-lain bisa masuk ke Afsel.

Sementara itu, masyarakat Cape Malays bisa mulai belajar jadi Entrepreneur kecil dan  menjalankan marketing. Apa lagi, dalam situasi krisis global seperti sekarang ini, perlu bagi mereka untuk tidak terlalu tergantung pada orang lain.

Karena itu, saya memberanikan diri untuk menjanjikan pelatihan gratis tentang Entrepreneurship, Marketing dan Product Knowledge ketika rombongan Cape Malays datang di Jakarta pada bulan Juli yang akan datang. Gagasan praktis ini mendapat dukungan penuh dari Konjen Andrjati dan diterima secara antusias oleh Imam Adam Philander.

Beliau langsung mengajak kami berdua naik ke panggung, yang waktu itu lagi ada acara debus (asal Banten, tapi dimainkan oleh Masyarakat lokal). "You see bapak bapak..they are our potential Entrepreneurs and Marketers..!" katanya sambil menunjuk ratusan orang di bawah panggung.

Stand Indonesia di bazaar yang di organise oleh KJRI disitu, kalang kabut diserbu pengunjung. Sate Ayam yang dijual 10 Rand (1 dollar AS = 9,3 Rand ) utk 3 tusuk, sudah habis mulai pkl 3 sore. Sedangkan mie goreng dengan harga 20 Rand per cup, harus dimasak 15 ronde dengan wajan besar sampai ludes.

Luar biasa ! "Itu menunjukkan bahwa ada Pasar yang jelas untuk Makanan Indonesia !" Jelas Konjen Andradjati. Sesudah wawancara radio selesai, Imam Adam mencari kami berdua di Stand Indonesia dan mengabarkan bahwa beliau mendapat banyak SMS yang menyatakan kepingin tau lebih lanjut tentang bagaimana caranya menjadi Entrepreneur dan Marketer lewat MLM.

Apa artinya? Buat saya, jelas, pintu sudah terbuka untuk menyalurkan Produk produk Indonesia ke "captive market" yang ada lewat Budaya dan Agama. Saya sendiri menilai bahwa Andradjati memang bukan cuma Konsul Jenderal tapi Marketer Sejati. Andradjati terus menerus memutar video lagu dan tarian Islam berasal dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya yang dari Makassar.

Sangat banyak  yang tertarik dan kepengen beli, karena itulah budaya dari tempat kelahiran Syekh Yusuf. Bapak Islam orang orang Afrika Selatan...


sumber :http://internasional.kompas.com/read/2009/04/12/10271024/Indonesia.Laris.di.Festival.Paskah.di.Macassar.Afrika.Selatan
  • Share
  • [i]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...