BINGKAI JAWA DI SURINAME

Arsip Blog

WHO: Risiko Radiasi Ponsel Pada Kanker Tidak Bisa Diabaikan

                                                             (Foto: thinkstock)
Jakarta, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah meneliti bahwa tidak ada peningkatan risiko kanker pada pengguna ponsel. Namun bukti-bukti baru membuat WHO mengumumkan bahwa radiasi ponsel tidak boleh diabaikan karena bisa sebabkan kanker otak.

Tapi dalam pengumumannya kali ini, WHO mengatakan tidak bisa mengesampingkan risiko itu karena sudah ada sedikit penelitian mengenai pengaruh jangka panjang penggunaan telepon seluler.

Hasil penelitian terbaru mengungkapkan radiasi ponsel dapat menyebabkan risiko kanker otak. Radiasi ponsel dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform.

Hal tersebut diumumkan oleh organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), seperti dikutip dari CNN dan BBC,Rabu (1/6/2011).

WHO menyebutkan kemungkinan risiko kanker otak bagi pemakai ponsel dan yang tidak pakai ponsel besarnya hampir sama. Maka itu WHO hanya bisa mengingatkan risikonya agar pemakai ponsel lebih bijak menggunakan ponselnya.

Penelitian dilakukan oleh tim yang terdiri dari 31 ilmuwan dari 14 negara, termasuk Amerika Serikat. Keputusan dibuat setelah dilakukan peninjauan lebih mendalam tentang keamanan menggunakan ponsel. Tim menemukan cukup bukti untuk mengkategorikan radiasi ponsel sebagai sejenis zat berbahaya bagi manusia.

Tim menemukan bukti peningkatan glioma dan peningkatan resiko kanker otak akustik neuroma bagi pengguna ponsel. Namun belum dapat menarik kesimpulan untuk jenis kanker lainnya.

Temuan ini agak berseberangan dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga dilakukan oleh WHO. Pada tahun 2010, WHO merilis hasil pengamatan selama 10 tahun yang menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan risiko kanker otak khususnya glioma dan meningioma.

Dalam penelitian yang melibatkan 13.000 pengguna ponsel di 13 negara tersebut, durasi pemakaian ponsel berkisar antara 2 hingga 2,5 jam/bulan. Sedangkan durasi paling lama adalah 1.640 jam dalam kurun 10 tahun, atau rata-rata 1,5 jam/hari.

Saat ini Badan Lingkungan Eropa telah mendorong untuk studi lebih lanjut. Badan independen ini mengungkap ponsel bisa menimbulkan risiko yang sama besarnya dengan merokok, asbes dan bensin bertimbal.

Terkait temuan terbaru tentang bahaya radiasi ponsel, kepala sebuah lembaga penelitian kanker terkemuka di University of Pittsburgh mengirim memo kepada seluruh karyawan mendesak mereka untuk membatasi penggunaan telepon seluler karena kemungkinan risiko kanker.


sumber:(redaksi@detikhealth.com)
  • Share
  • [i]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...