BINGKAI JAWA DI SURINAME

Arsip Blog

AGUM GUMELAR: George-Arifin Diminta Sukseskan Kongres PSSI

Agum Gumelar kembali mengingatkan mengenai pentingnya Kongres PSSI 2011.


                                                     Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar (VIVAnews/Muhamad Solihin)


 Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, telah kembali dari markas FIFA, Zurich, Swiss, Jumat, 3 Juni 2011. Setibanya di Jakarta, Agum langsung menggelar jumpa pers di kantor PSSI, komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Agum kembali mengingatkan pentingnya arti Kongres PSSI bagi nasib sepakbola Indonesia ke depannya. Karena dia berharap semua pihak bersedia bekerja sama untuk mensukseskan acara ini.

"Tidak ada jalan lain. Semua harus menyiapkan dan melaksanakan kongres agar tidak gagal," kata Agum.

"Apabila gagal melaksanakan kongres sebelum 30 Juni, secara otomatis 1 Juli suspend FIFA diberlakukan kepada Indonesia," lanjutnya.

Indonesia sempat dihantui sanksi FIFA setelah Kongres PSSI, 20 Mei lalu berakhir deadlock. Agum lalu bertolak ke markas FIFA, Sabtu, 28 Mei 2011 menemui Presiden FIFA, Sepp Blatter untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi.

Sayang, niat Agum menemui Blatter gagal. Di Zurich, Swiss, Agum hanya ditemui oleh Direktur Bidang Direktorat Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA Thierry Regenass yang menjadi wakil FIFA di Kongres PSSI.

Meski demikian, FIFA kembali memberi kesempatan kepada Indonesia untuk melanjutkan Kongres paling lambat 30 Juni 2011. Sanksi suspend baru berlaku bila Kongres PSSI ini kembali gagal terselenggara.

"Bukan hanya Komite Normalisasi, tapi semua turut berpartisipasi dalam membuat kongres ini berhasil, termasuk Pak George (Toisutta) dan Pak Arifin (Panigoro)," ujar Agum.

George dan Arifin merupakan dua kandidat yang oleh FIFA dilarang maju dalam bursa pemilihan. Kedua kandidat ini mendapat dukungan dari pemilik suara PSSI yang dikenal dengan sebutan Kelompok 78.

Pada Kongres PSSI, 20 Mei lalu, kelompok ini ngotot mencalonkan kedua nama tersebut. Aksi ini bahkan membuat sidang harus berakhir dengan deadlock.

FIFA dalam rilisnya kembali melarang George dan Arifin untuk masuk bursa pemilihan. FIFA juga meminta agar Kongres tetap mengacu pada aturan yang relevan dan keputusan yang sudah pernah dibuat.



sumber:(vivanews)
  • Share
  • [i]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...