BINGKAI JAWA DI SURINAME

Arsip Blog

Sayur Mrico Khas Rembang

Bagi kalangan penggemar masakan ikan laut, terutama masyarakat di daerah pesisir utara Jawa Tengah, mungkin sudah tidak asing lagi dengan sayur mrico. Bahkan sayur mrico itu candu, bikin ngiler. Sayur dengan kombinasi rasa asin, asem, dan pedas ini memang enak. Pedasnya bukan semata pedas cabai, tetapi juga pedas lada atau mrico.
Kalau tak percaya cobalah tiap kali ke kota Rembang, mampir ke Warung Mrico Bu Wadji. Warung yang ada sejak tahun 1985 itu terletak di kompleks pelataran salah satu ujung Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Rembang. Warung itu persis di depan Klenteng Siang Seng Bo, Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang. Kalau naik kendaraan dari Juana, begitu melewati jembatan Kali Karanggeneng bisa belok kiri ke pelataran TPI, maka langsung ketemu Warung Mrico.
Ketika Kompas tiba di Warung Mrico pukul 12.30, pekan lalu, sudah ada tiga mobil terparkir di depan warung itu. Penumpangnya ternyata orang-orang yang pernah ke Rembang yang ketagihan menikmati kembali sayur mrico. Mereka ada yang dari Magelang, Purwokerto, dan Semarang.
Menurut pengelola Warung Mrico, Bu Wadji, sayurnya dinamai sayur mrico karena mrico menjadi kunci pendorong rasa pedas yang dicandui banyak orang. Sejak mengelola warung, kemudian 1992 menetap di warung ini, hampir 95 persen pelanggan minta sayur mrico.
�Sayur mrico itu masakan olahan ikan manyung atau ikan tengiri. Ikan itu direbus hingga empuk, kemudian kuahnya dibumbui rempah- rempah, cabai utuh, jahe, dan mrico. Mrico yang ditabur ke sayuran, ada yang masih utuh tapi ada pula yang sudah digerus. Supaya sedap, sayur itu juga diberi rebusan krai, sejenis timun,� kata Bu Wadji.
Warung mrico ini buka setiap hari, pukul 10.30 hingga 22.00. Selain menyediakan sayur mrico, warung tersebut juga menyediakan beragam masakan ikan laut seperti udang, bawal goreng, hingga cumi- cumi. Karena dekat dengan pusat pengolahan ikan, ikan yang dimasak pun dijamin segar.
Bu Wadji mengatakan, dahulu untuk memasak sayur mrico dia banyak menggunakan ikan pethek. Ikan ini sangat gurih meski banyak durinya. Namun, dalam perkembangannya, penikmat sayur mrico memilih masakan ikan manyung dan ikan tengiri.
�Ikan pethek juga agak susah (diperoleh), nelayan sering tidak mendapatkannya,� kata Bu Wadji.
Resep memasak sayur mrico itu sederhana dan gampang. Kuncinya memang cara memasak ikan itu. Dalam satu panci besar, ikan direbus cukup lama sampai buih-buih di kuahnya hilang agar tidak amis. Setelah ikan matang, bubuhi bumbu-bumbu penyedap seperti jahe, rempah-rempah. Juga diberi asem supaya kuahnya terasa menggigit. Untuk menambah rasa pedas, selain diberi mrico sayur diberi cabai rawit tumbuk dan cabai utuh.
Retnowati, penggemar sayur mrico asal Semarang, mengaku keluarganya sangat menggemari sayur mrico. Masakan pedas yang tidak mungkin bisa dinikmati selain di Rembang. Makan dengan sayur mrico itu sangat menyehatkan. �Rasa pedasnya pun sangat terasa, tidak hanya di lidah tapi begitu pedasnya sampai terasa di telinga,� ujar Retno. Karena rasanya pedas, tak heran selesai menyantap sayur mrico, bonusnya sekujur tubuh berkeringat.
Oleh: Winarto Herusansono
Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/03/15280822/.Sayur.Mrico.Khas.Rembang
                             bkdrembang.phpnet.us
                  
  • Share
  • [i]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...